1. Riset dan Perencanaan yang Matang
Sebelum impor, pahami regulasi negara asal dan tujuan. Cek jenis barang—apakah dilarang atau perlu izin? Pelajari juga bea cukai, pajak, dan biaya impor di Indonesia.
2. Pilih Pemasok Terpercaya
Gunakan platform B2B seperti Alibaba, TradeKey, atau pameran dagang. Verifikasi reputasi supplier via testimonial, sertifikat, dan rating. Minta sampel sebelum order besar.
Untuk tips lebih lanjut, baca artikel kami: 9 Tips Mencari Supplier Terpercaya di 1688
3. Negosiasi yang Jelas dan Tertulis
Pastikan negosiasi tertulis mencakup harga (FOB, CIF, DAP), minimum order, diskon, waktu produksi, kapasitas, serta syarat pembayaran (L/C, TT, escrow).
4. Gunakan Jasa Freight Forwarder
Freight forwarder membantu logistik door‑to‑door, perizinan, asuransi, dan bea cukai. Bantu memilih mode pengiriman—laut atau udara—berdasarkan biaya dan waktu.
5. Pastikan Dokumen Lengkap dan Akurat
Dokumen wajib: commercial invoice, packing list, bill of lading, certificate of origin (COO), asuransi, dan jika diperlukan: SNI atau sertifikat BPOM. Kesalahan = risiko tertahan di bea cukai.
6. Asuransi Pengiriman
Gunakan asuransi All Risk untuk melindungi barang dari kerusakan, kehilangan, atau kendala lain selama perjalanan.
7. Pemantauan Pengiriman
Mintalah nomor airway bill atau container, lalu pantau secara rutin. Pastikan forwarder memberikan update berkala.
8. Proses Bea Cukai di Indonesia
Setelah tiba, forwarder atau custom broker mengurus deklarasi dan perhitungan bea masuk. Siapkan dana untuk BM, PPN, dan PPnBM.
9. Inspeksi dan Penerimaan Barang
Lakukan quality check di gudang: periksa jumlah, kondisi kemasan, dan keteraturan spesifikasi sesuai sampel. Laporkan segera jika ada masalah.
10. Evaluasi dan Perbaikan Pengiriman Berikutnya
Evaluasi pengalaman impor—timeline, kualitas, biaya, dan dokumen. Catat insight untuk vendor, asuransi, atau layanan pengiriman berikutnya.